Ternyata saya liat lagi trakhir
tanggal terakhir postingan saya
20-05-’12, sial lama banget ternyata gak nulis. Beberapa hari yang lalu
juga kebetulan seorang teman liatin tulisannya, makin sedihlah batin ini. Tapi gak
sekedar sedih, hal itu jugalah yang membuat saya membuka dan melihat-lihat
sejenak blog yang sudah lama tidak saya buka (sebuah motivasi).
Kolo di inget lagi, ternyata
menulis itu dalem banget –asal gak copas punya orang aja- dan tidak segampang
apa yang dibayangkan. Menuangkan pikiran itu tidak semudah menuangkan kopi
kedalam cangkir. Dan entah kenapa juga saya kurang tahu alasan yang tepat untuk
hal ini.
Yang jelas menulis itu kompleks
dan banyak hal yang membentuknya, jadi daripada semakin rumit dan membosankan
ya sebaiknya tulis aja apa yang ada di pikiran kita dan gunakanlah bahasa
sendiri yang dimengerti orang.
Dan ternyata menulis itu bisa
menjadi sebuah media (kenapa baru tahu sekarang ya?? Kemana aja selama ini
saya?? Sibuk bergunjing?? Mungkin… “Astaghfirullah” kata soleh solihun). Banyak
orang tidak menyadari –termasuk saya-
kemampuan mendapatkan topik untuk sebuah tulisan. Kebanyakan orang me-update
status d berbagai media social, kita tidak menyadari kalau ternyata yang kita
lakukan itu adalah menemukan topic atau judul. Dan terakhir bagaimana kita
mengeksekusi nya sebagai sebuah tulisan. Kalau lagi marah kita update status,
kalau lagi falling in love kita update status, kalau lagi galau (kerjaan paling
popular sekarang) kita update status, kalau lagi seneng kita update status. Dan
sayangnya, kita Cuma berhenti sampai disitu dan membiarkan orang lain
berimajinasi akan ide dan perasaan kita (terdengar jahat sama diri sendiri ya?
Entahlah).
Menulis itu bisa jadi media
penyimpanan (ex:catatan/note), menulis itu bisa jadi tempat curhat (ex: diary),
menulis itu juga bisa jadi media menyuarakan atau menyampaikan pesan (banyak
contohnya, hehe). Jadi kesimpulannya: marilah kita belajar menulis. Karena
kurang adil kalau pemerintah hanya menggalakkan program untuk menumbuhkan
semangat membaca, tanpa diimbangi semangat menulis.
Akhirnya, menulis juga. Setelah sekian lama. Lanjutkan, Kang... Daripada bergunjing, Astaghfirullah. Sempurna @solehsolihun
BalasHapusmonggo d review tulisan selanjutnya "Terlalu Cepat di Jalur Yang Lambat"
Hapus