Selasa, 04 November 2014

MEMBANGUN MASYARAKAT MADURA YANG SADAR WISATA

Madura secara demografis merupakan sebuah kesatuan unik. Bagaimana tidak, sebagai salah satu suku yang cukup dikenal di negara ini masyarakat Madura memiliki keragaman dan kekayaan budaya dan sejarah. Mulai dari sejarah panjang sejak masa para Raja berkuasa di tanah ini, sampai dengan kekayaan budaya dan kearifan lokal merupakan daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang mulai melirik untuk datang dengan tujuan hanya sekedar untuk mengenalnya atau bahkan ada beberapa yang tertarik mempelajari dan mendalaminya.

Arsitektur peninggalan sejarah banyak tersimpan disini sebagai bukti bagaimana masyarakat Madura terkait erat dengan perjalanan sejarah bangsa. Sisa-sisa peninggalan masa kolonial masih ada beberapa yang berdiri tegak, begitu juga peninggalan kerajaan masa lalu yang di beberapa daerah terjaga dengan baik. Selain itu sebagai suku bangsa, masyarakat Madura juga dikenal dengan keberagaman dan kekayaan budayanya. Bahasa, adat kebiasaan, karya sastra dan keseniannya cukup tinggi. Dan masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri dalam menjalani kultur tersebut. Contohnya adalah gaya bahasa yang yang berbeda di keempat kabupaten. Mulai dari logat, intonasi dan aksen menjadi sebuah pembeda yang menandakan kekayaan budaya Madura. Dalam kesenian membatik pun ada perbedaan yang cukup jelas terlihat dari hasil di keempat kabupaten yang ada di Madura.

Secara geografis pun, Madura dianugerahi kekayaan dan keindahan alam yang cukup besar. Disektor pertanian, Madura telah lama dikenal sebagai penghasil tembakau dan garam terbaik. Selama ratusan tahun dari budaya bercocok tanam ini kemudian lahir beberapa kesenian sebagai bentuk simbolisasi kuatnya budaya bercocok tanam di Madura, yaitu Karapan Sapi. Begitu juga di laut, nelayan Madura dikenal cukup andal mengarungi luasnya lautan. Dengan adanya ungkapan “a bhental ombak, a sapo’ angin..” (Berbantalkan ombak, berselimut angin) rasanya cukup mewakili betapa akrabnya masyarakat Madura dengan lautan

Luasnya wilayah lautan Madura, tentu juga menyimpan banyak potensi keindahan pulau, pantai dan pemandangan bawah laut yang masih terjaga baik. Sebut saja misalnya wilayah perairan Kangean dan Sapeken (Kabupaten Sumenep) yang dikenal dengan taman lautnya, atau bahkan sebuah pulau kecil bernama Gili Labak (Kabupaten Sumenep) yang cukup menjadi trending topic di dunia maya dengan tingkat kedatangan 80-100 orang wisatawan tiap bulannya.

Dan masih banyak potensi-potensi pariwisata yang masih belum tereksplorasi dengan maksimal di Madura. Inilah kekayaan sebenarnya yang dimiliki oleh Madura sebagai wilayah dan sebuah kebudayaan.

MEMBANGUN MASYARAKAT SADAR WISATA

Sampai saat ini, masyarakat Madura tetap mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan serta hasil laut sebagai pokok mata pencaharian selain perdagangan dan PNS. Namun pada kenyataannya era keemasan tembakau dan garam telah lewat. Petani tembakau kini tidak lagi dapat menikmati manisnya “emas hijau” ini karena harga yang cenderung menurun tiap tahunnya. Berbeda dengan era tahun 80-90 an, dimana seorang petani tembakau akan sukses besar di setiap masa panen. Demikian pula dengan para petani garam yang semakin tidak menentu nasibnya. Para nelayanpun mengeluh dengan musim yang tidak menentu seperti sekarang.
Dengan kenyataan demikian kita harus dapat dengan jeli melihat peluang apa yang bisa kita jadikan sebagai penggerak roda perekonomian yang berputar lambat tersebut. Sebuah alternatif  yang dapat memicu bergeraknya sektor ekonomi lainnya.

Pariwisata lah jawabannya. Karena sektor ini terbukti mampu memicu pertumbuhan beberapa bidang lainnya. Ketika mencapai pada tahap industri dan dikelola dengan baik, tentu tujuannya adalah bagaimana mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya. Dengan begitu beberapa bidang baru akan bermunculan, seperti usaha kuliner, perhotelan, industri kerajinan tangan, bidang transportasi dan bahkan beberapa bidang usaha kreatif akan bermunculan seperti usaha kaos souvenir, pelaku seni yang semakin di apresiasi, bahkan advertising sebagai penyanggah promosi akan pula meningkat.

Dan Madura memiliki potensi yang tinggal di poles sebagai proses akhir untuk memunculkan kemilaunya.

Untuk mencapai tujuan itu tentu tidak mudah tanpa ada sinergi positif semua pemangku kepentingan. Pemerintah, masyarakat, pelaku pariwisata dan investor harus duduk bersama menyamakan visi dan misi untuk mencapai tujuan memajukan pariwisata sebagai sektor alternatif yang dapat mendongkrak ekonomi masyarakat.

Tugas pertama dan utama adalah menciptakan masyarakat Madura yang sadar wisata. Tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sebagai bagian penting. Hal itu karena pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang notabene nya mengutamakan pelayanan, keamanan dan kenyamanan. Tanpa ketiga hal itu, maka tujuan pemaksimalan industri pariwisata tidak akan tercapai. Pentingnya peranan masyarakat Madura yang sadar wisata disini adalah bagaimana masyarakat Madura dapat memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wisatawan yang datang serta menciptakan rasa aman dan nyaman selama wisatawan tersebut berada di Madura.

Sampai saat ini masih banyak masyarakat Madura yang belum berfikir jangka panjang dan memanfaatkan kunjungan wisatawan untuk kepentingan sesaat. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan lainnya.

Bagaimana memberikan memberikan kesadaran kepada masyarakat merupakan tugas bersama dan tidaklah mudah. Solusinya adalah, secara berkala memberikan pendidikan, pelatihan dan pendampingan jika ada program yang bertujuan untuk pengembangan konsep pariwisata daerah.

Namun demikian, akhir-akhir ini telah muncul inisiatif-inisiatif swadaya dari masyarakat untuk pengembangan Pariwisata itu sendiri. Hal inilah yang semestinya mendapat perhatian lebih. Sebagai contoh, adalah pengembangan DESA WISATA SEMAAN (Kec Dasuk, Kab Sumenep)oleh masyarakat desanya sendiri. Setelah beberapa kali mengajukan program pengembangan dan pelestarian budaya kepada Pemkab setempat –dan tidak mendapat perhatian serius- akhirnya masyarakat setempat lewat para pemuda kreatifnya berinisiatif untuk membangun dan mengembangkan konsep desa wisata. Konsep ini cukup baru di wilayah Madura, karena memang pada kenyataannya ketika wisatawan ingin menikmati kebudayaan dan kesenian Madura akan mengalami kebingungan akan menuju kemana. Dari sinilah kemudian lahir konsep DESA WISATA SEMAAN, dimana wisatawan bisa berkunjung dan menikmati kesenian dan budaya Madura kapanpun mereka datang. Dan DESA WISATA SEMAAN selalu akan menyambut para wisatawan dengan tangan terbuka. Kreatifitas dan inovasi ini perlu mendapat perhatian lebih. Karena walau bagaimanapun konsep tersebut masih jauh dari sempurna. 

Disini lah perlu adanya pelatihan, pendidikan dan pendampingan untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan konsep-konsep kreatif semacam ini. Dengan harapan akan memicu konsep-konsep kreatif lainnya bermunculan. Semacam percontohan yang bisa kita pakai sebagai role model untuk pengembangan industri pariwisata di Madura.

Dengan adanya pengembangan masyarakat yang sadar wisata inilah, diharapkan Sektor industri pariwisata terutama di wilayah Suramadu diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar