Bisa gak embel-embel industri dipisahkan dari musik? Sepertinya udah banyak yang bahas tema ini. Sekarang saya pengen bahas tapi dalam konteks yang sedikit berbeda. Nih cuma opini, terserah anda suka apa tidak jadi mulailah untuk membuka pikiran anda..
Salah seorang temen pernah berkata "klo band kamu pengen mahal mulailah dengan kostum yang bagus-bagus dan mahal" kemudian dia menambahkan item wanita cantik nan seksi yang bisa menarik perhatian orang. Intinya sih lebih ke "Brand Image" lah. Jadi buat temen saya bungkus harus bagus dulu, isinya kan bisa diatur..
Sekarang mari kita lihat. Pernah saya menyimak salah satu sesi wawancara Donnie Fatah ketika beliau baru saja sembuh dari penyakitnya. Beliau berkata "Buatlah musik yang bagus, jangan jualan tampang. Karena klo loe jualan tampang akan cepet gak laku" Kutipan ini mungkin menjadi cermin bwt industri musik indonesia sekarang. Kenapa banyak musisi yang cepet tenggelam dan terlupakan. Semakin jarang kita temui musisi yang bisa dipredikatkan musisi sepanjang masa. Coba jawab, mengapa?
Nah, sekarang mari kita dalami. Betapa mudahnya membuat sebuah album bahkan jual beli lagu juga kayak orang beli gorengan aja. Kalo kamu punya tampang menawan dan komersil tinggal siapin aja duwitnya, maka sebuah album kamu akan siap dilempar kepasaran. Mungkin kemudahan inilah yang juga membuat sebagian musisi cepat terlupakan. Kalo memang seperti itu maka terbuktilah ucapan Donnie Fatah.
Balik lagi ke temen saya diatas, saya juga heran kenapa bisa dia berkata seperti itu. Apa mungkin dia terobsesi buat bikin agensi model ya? lalu kenapa dia bikin band? susah dijawabnya. Mungkin kalo kita ngaca ke barat, bisa jadi tuh pernyataan disetujui. Banyak musisi berbakat dengan wajah yang aduhai, intinya one package lah! Beda dengan di Indonesia, justru banyak orang cantik dan ganteng yang gak punya kemampuan bermusik.
Makanya sekarang cepat buat keputusan, mau bermusik apa modelling aja? Mau jadi musisi atau mungkin sebaiknya jadi designer? Hayoooooooo :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar